DEKADE


Memahami sebongkah perasaan diri sendiri tidak mudah. Mencari jawaban dari orang lain, berputar di sudut 360 derajat. Menepikan semua analisa tanpa melihat metode yang digunakan. Sakit, itulah akhir percobaan. Idealisme tetap saja barisan paling depan. Referensi tidak relevan lagi. Menghantam masalah dengan logika.
Api tidak selalu padam disiram air. Mengagumi riak gelombang dengan mata terpejam. Buta, segala hal hanya diraba. Menyentuh bara dalam jiwa yang terlalu lama disimpan dalam sekam. Hangat, kemudian membakar telapak tangan. Keputusan telah diambil. Bara api akan tetap menyala dalam nuansa kemunafikan pada keinginan. Kejujuran akan memberikan kesejukan pada masa yang dilewati. Sekarang ataupun akan datang. Masa lalu adalah kenangan. Kesedihan yang tergores saat ini karena kenangan, adalah hasil perbuatan yang patut untuk dipertanggung jawabkan. Perasaan tidak harus dibunuh. Perasaan tidak boleh dibiarkan terus berkembang bila tak ada kemungkinan berakhir. Mempermainkan perasaan hanya memberikan rasa sakit. Terlambat, untuk mengakui perasaan yang sekian lama ditimbun dalam pembuluh nadi. ( Sindoro, Februari 2003 )

Komentar