maukah kumengingat saat ulang tahunmu....

Rina merenung, menatap cemburu dan tak berdaya. Seorang yang diharapkan menemaninya selalu, ternyata telah berdua dengan yang lain. Dia tak pernah percaya ketika lelaki itu mengatakan jika dia telah mempunyai belahan jiwa. Disangkanya itu hanyalah canda tawa. Dia merasa nyaman dengan lelaki ini. Setiap waktu selalu ada untuk menghiburnya. benar-benar tak disangka....

Lelaki itupun sebenarnya menaruh hati kepada Rina Tetapi, komitment telah terucap kepada Via, wanita yang sudah menemani sebelum Lelaki itu bertemu Rina. Hati tak bisa dibungkam.

Sosok Via selalu diam. tak sedikitpun menaruh curiga kepada lelaki ini. Begitu banyak wanita mengelilingi sang pujaan, dan kesemuanya pasti dikenalkan kepada Via. Terkadang merasa tersakiti, namun tak berontak. Berinterupsi tak bahagia, namun tetap saja di samping lelaki itu. Hingga kini lelaki ini masih konsisten berjalan mencari cinta bersama Via.

Dan yang tak diketahui kesemua perempuan itu, Hati lelaki ini telah dibawa pergi. Sosok Vania yang telah berdua dengan pujaannya &  telah terbang jauh ke seberang, selalu menjadi pengobat segala luka. Membuatnya bertindak Bijaksana, sabar, serta memperlakukan wanita lebih baik daripada dahulu ketika ia memperlakukan Vania...

Malam itu, sebuah pesan singkat ucapan selamat ulang tahun muncul di Ponselnya.
tak diketahui siapa pengirmnya. Dibalaslah ucapan itu sembari terselip pertanyaan "posisi dimana?"

"Ende"......... Balasan singkat yang sangat mengejutkan.
Pengharapan yang akhirnya terwujud.
Semangat untuk lebih bijak, lebih sabar, dan lebih mengerti di usia yang bertambah.
Vania... sebuah nama sebuah cerita yang tak akan terlupa dari seberang sana.

..."Kuyakinkan diri kubasuh wajahku
Sebelum bertemu untuk kali terakhir
Kutatap matamu redup cahaya biru
Dua hati resah saat akan berpisah

Ku enggan bicara kamu tak berkata
Haruskah membisu pada kenyataan
Lalu yang tak terelakkan, yang tak terlupakan
Saat kita akhiri dengan sebuah senyum

..........................

Ku genggam tanganmu peluk sungguh erat
Mungkinkah terulang suatu hari nanti
Desah suaramu lantas kau berbisik
Maukah ku mengingat saat ulang tahunmu
Satu menit saja, satu menit saja
Dengan sebuah senyum

................

Aaa yang kekal tak lenyap kuendap dihati
Naa na na
Kenangku 'kan selalu nama dan pesonamu
Meski semua terjadi inikah wujud cinta
...........................

(Dari Lubuk Hati-Haris Ioni)

Komentar

andika adhikrisna mengatakan…
Hmm... Wis abot ki yen babagan ati..