...Sampai Stasiun Kereta, Pukul setengah dua. Duduk aku menunggu tanya loket dan penjaga..
Perlahan sayup suara backsound menghilang sembari di sorot lampu sesosok manusia duduk di bangku.
Panggung sunyi, manusia itu sibuk menulis pesan singkat di Ponsel.
Sesekali membenahi letak duduknya di Bangku.
Tiba-tiba ramai pedagang asongan Hilir mudik.
orang menjajakan koran, rokok, bahkan penjual nasi tak dihiraukan.
"Sekarang... nanti saja, sekarang.. suatu saat nanti saja.. sekarang..." gumamnya.
"jika aku lakukan sekarang aku tak ingin kehilangan, semisal dia tak berkenan. jika tak sekarang, kapan lagi? Bukankah kesempatan datang tak bisa ditebak. Kejujuran, atau perasaan sombong. mana yang harus di kedepankan?"
Ketakutan masih membayang.
Keraguan menjadi epidemi.
Ketidak berdayaan semacam penyakit akut menggerogoti pikiran.
Pedagang asongan kembali menghilang.
Thing...thong... Perhatikan dari arah timur Kereta express akan segera masuk di jalur satu.
Silahkan bagi para penumpang untuk bersiap.
Bagi yang tak siap, segera tinggalkan tempat.
Dia beranjak dari tempat duduknya.
Menyingkir menuju pintu keluar.
Kereta datang, Panggung gelap.
Lampu temaram menyala.
2 sosok manusia sudah berjalan bersama.
"Bagaimana perjalananmu?"
"Tak lebih berharga ketika aku berjalan disampingmu"
"Lama kau menunggu?"
"Aku ingin lebih lama lagi. Bersamamu..."
Lampu panggung menyala meriah.
Pedagang asongan berputar menari mengelilingi 2 insan di atas panggung.
...Biarkan semua orang tahu, kau memang kekasihku. Karena ku terlanjur untuk..
Black out
Perlahan sayup suara backsound menghilang sembari di sorot lampu sesosok manusia duduk di bangku.
Panggung sunyi, manusia itu sibuk menulis pesan singkat di Ponsel.
Sesekali membenahi letak duduknya di Bangku.
Tiba-tiba ramai pedagang asongan Hilir mudik.
orang menjajakan koran, rokok, bahkan penjual nasi tak dihiraukan.
"Sekarang... nanti saja, sekarang.. suatu saat nanti saja.. sekarang..." gumamnya.
"jika aku lakukan sekarang aku tak ingin kehilangan, semisal dia tak berkenan. jika tak sekarang, kapan lagi? Bukankah kesempatan datang tak bisa ditebak. Kejujuran, atau perasaan sombong. mana yang harus di kedepankan?"
Ketakutan masih membayang.
Keraguan menjadi epidemi.
Ketidak berdayaan semacam penyakit akut menggerogoti pikiran.
Pedagang asongan kembali menghilang.
Thing...thong... Perhatikan dari arah timur Kereta express akan segera masuk di jalur satu.
Silahkan bagi para penumpang untuk bersiap.
Bagi yang tak siap, segera tinggalkan tempat.
Dia beranjak dari tempat duduknya.
Menyingkir menuju pintu keluar.
Kereta datang, Panggung gelap.
Lampu temaram menyala.
2 sosok manusia sudah berjalan bersama.
"Bagaimana perjalananmu?"
"Tak lebih berharga ketika aku berjalan disampingmu"
"Lama kau menunggu?"
"Aku ingin lebih lama lagi. Bersamamu..."
Lampu panggung menyala meriah.
Pedagang asongan berputar menari mengelilingi 2 insan di atas panggung.
...Biarkan semua orang tahu, kau memang kekasihku. Karena ku terlanjur untuk..
Black out
Komentar
ato skadar lepehan rasa harap2 cemas?? heheheee...
kalo' harap2x..? mungkin "iya" kali ya.
Ha..ha..ha..ha...
terlanjur on lain dunia, by padi
lgsung tebek ae nooo...