"BUANG SAUH, GULUNG LAYAR!!!
ANGIN TERLALU KENCANG, DAN OMBAK MENDERU TINGGI.."
"AMBILKAN TIANG, JERAT SEMUA SUDUT!!
SEBENTAR LAGI ATAP INI AKAN AMBRUK..."
Hemm... Kiranya nahkoda, juga berpusing otak.
Namun sayang, para awak tak tahu keadaan kapal.
Mereka hanya bertanggung jawab pada bagian masing2x. MANA kepeduliannya?
Bukan tak Peduli, namun fokus kepada kamar masing-masing.
KAMAR APA PERUT? DianC*k!!!
Mungkin tempat berteduh ini kehilangan sandaran.
para penghuni tak menyadari.
Masih berusaha menyelamatkan isi tempat ini.
ISI? ISI PUNYA SIAPA? AnJ*~G
Jika sudah tak bernyali, optimis pada karamnya bahtera.
Terjunlah ke laut, Berenanglah kalian ke Tepian!!
Tak ada guna kalian tetap berada di dek ini.
Hanya akan jadi Racun bagi awak yang lain.
Apabila yakin rumah ini akan roboh, dan tiang tak lagi bisa digunakan.
Pergilah, jangan sampai tubuhmu tertimpa atapnya!!
Jangan menambah sesak ruang di tempat ini.
Keberadaan kalian hanya menghambat gerak.
Mungkin kami yang tertinggal, akan mati.
Barangkali, kalian yang pergi akan mendapat tempat lebih tinggi.
Tapi, Perjuangan ini kalian tak bakal tahu.
Akhir dari cerita ini, kalian tak akan ikut serta.
Jika nanti Kapal ini berlayar kembali, kalian pasti akan kami cari.
Jika tempat ini berdiri lagi, niscaya kalian tak akan terganti.
Satu persatu, Kawan Pergi.
Dan yang lain, mulai mengikuti.
(Bagaimana denganku? entahlah... yang jelas, aku tak akan berenang, pergi, ikut karam, maupun terkena robohan.)
ANGIN TERLALU KENCANG, DAN OMBAK MENDERU TINGGI.."
"AMBILKAN TIANG, JERAT SEMUA SUDUT!!
SEBENTAR LAGI ATAP INI AKAN AMBRUK..."
Hemm... Kiranya nahkoda, juga berpusing otak.
Namun sayang, para awak tak tahu keadaan kapal.
Mereka hanya bertanggung jawab pada bagian masing2x. MANA kepeduliannya?
Bukan tak Peduli, namun fokus kepada kamar masing-masing.
KAMAR APA PERUT? DianC*k!!!
Mungkin tempat berteduh ini kehilangan sandaran.
para penghuni tak menyadari.
Masih berusaha menyelamatkan isi tempat ini.
ISI? ISI PUNYA SIAPA? AnJ*~G
Jika sudah tak bernyali, optimis pada karamnya bahtera.
Terjunlah ke laut, Berenanglah kalian ke Tepian!!
Tak ada guna kalian tetap berada di dek ini.
Hanya akan jadi Racun bagi awak yang lain.
Apabila yakin rumah ini akan roboh, dan tiang tak lagi bisa digunakan.
Pergilah, jangan sampai tubuhmu tertimpa atapnya!!
Jangan menambah sesak ruang di tempat ini.
Keberadaan kalian hanya menghambat gerak.
Mungkin kami yang tertinggal, akan mati.
Barangkali, kalian yang pergi akan mendapat tempat lebih tinggi.
Tapi, Perjuangan ini kalian tak bakal tahu.
Akhir dari cerita ini, kalian tak akan ikut serta.
Jika nanti Kapal ini berlayar kembali, kalian pasti akan kami cari.
Jika tempat ini berdiri lagi, niscaya kalian tak akan terganti.
Satu persatu, Kawan Pergi.
Dan yang lain, mulai mengikuti.
(Bagaimana denganku? entahlah... yang jelas, aku tak akan berenang, pergi, ikut karam, maupun terkena robohan.)
Komentar
Namun cobalah mengambil napas dalam-dalam
Usahakan tetap hidup walau sebentar
Mungkin di dasar laut ada harta karun Racham Merah
Lalu berenanglah ke pinggiran
Cari bala bantuan
Tuk kembali mengambil harta tak bertuan!!
paling tidak, tak karam sebelum berjuang.
semisal karam-pun, tak akan mati.
Dan menyelam, kemudian bala bantuan...
Hemmh..., ide yang bagus.
Teng kyu Bu Gusti
Tetap semangat Kawan !!!
Beruntunglah aku, masih punya engkau.
Jangan kehilangan kepercayaan, peganglah teguh keyakinan. Tuhan besertamu.....Amin!!!
Hal tersebut yang menjadikan kami masih bisa mengaum...
btw...bisa berenang kan?
ikan aja bisa, masa kamu nggak ...
groenger si manusia pelampung.
Heuheuheu..
sekarang idealisme & kebutuhan sedang dalam masalah.
Pfuf...