Seorang "Kambing Gunung" mati (lagi)

Liburanku ke Hutan minggu yang lalu, yang sengaja aku rencanakan bertepatan dengan Diksar dari Mapala Fisip UNS, Bebarengan dengan Diklat dari Mapala Fakulatas Tetangga.

Saat aku sejenak menyantap makanan pasar Tawangmangu, seorang kawan dari Mapala tetangga sebelah itu menghampiriku. dia bilang, "dlingo dingin banget, mana seorang siswaku sakit lagi." Kawanku itu terpaksa turun sebab esok dia harus bekerja.

Wahh... bagaimana dengan siswaku ya? padahal mereka baru saja perjalanan menuju dlingo. kekhwatiran mendera benakku.
sore hari, sebelum aku sampai di Tawanmangu ini, aku sematkan untuk menjenguk dlingo. memang, kabut tebal, di iringi hujan, serta cuaca yang teramat dingin mewarnai kawasan dlingo.

sampai hari Senin Pagi aku mengikuti acara Diksar Mhafisippa, tak ada sesuatu yang tidak di inginkan. semuanya lancar.

Selasa pagi, Sms masuk. "Mas, 2 siswa kita kolaps. tapi sekarang udah di turunkan di Base Camp." sontak, aku panik. tapi, apa daya. aku sudah kembali ke peradaban.

Rabu siang, terdengr kabar, "Seorang siswa Diklat, Meninggal di Tlogo Dlingo"
JEGLERR....

Entah mengapa, aku ikut panik. tmn2x dari Mapala lain mengirim sms padaku. dengan isi yang semuanya hampir sama. "bagaimana kabar siswa Diksar-mu?"
Kamis Pagi, aku langsung meluncur ke Dlingo.

Dan berita di Solopos;
Aris Wijaya, 18, mahasiswa semester pertama Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, meninggal dunia saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) yang diadakan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Gopala Valentara (GOVA) di Dusun Tlogodlingo, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Rabu (17/12).

.............................................................................................

Dia meninggal bukan karena kekerasan.
Dia tidak mati konyol.
Dia meninggal dengan kewajaran.
Dia meninggal setelah memperjuangkan apa yang menjadi keyakinannya.
Dia meninggal sebagai seorang kambing gunung yang mempunyai cita-cita.
Dia meninggal meninggalkan kenangan.

Selamat jalan kawan.
semoga mimpimu kau dapati di sana.

Dan siswa dari MAHAFISIPPA, selamat sampai ke kampus.
meskipun ada satu siswa yg sampai sekarang masih sakit.
dan yg lebih gilanya, Medical Centre UNS memberikan rujukan siswa ini ke; RSJ.
Asyem... beneran kagak neeh??

Komentar

zaenap danakitri mengatakan…
waaahhh...aku kok malah ka maca infonya yah..
soal kumpul2 itu, sebenernya aku denger dr ade (mahafisipa)...ternyata dha pergi ke dlingo to?
mg2, kasus meninggalnya para 'kambing hutan', berhenti di sini ya...
J-Co Wiwid mengatakan…
wah2............................

aku ikut berduka.........
GroengerinE Ari mengatakan…
Amin...
mereka mati, memperjuangkan keyakinannya.

iya, kemarin ketemu m' Ade. m' Noey & m' Titik jg dateng.
GroengerinE Ari mengatakan…
mari kita mengirim Do'a... :)
J-Co Wiwid mengatakan…
mari............
A~KuRnN .. mengatakan…
Keyakinan apa?gila?
mamah depin DEWI mengatakan…
turut berduka ya...

makasih jg d add :-)
GroengerinE Ari mengatakan…
meskipun di jelaskan disini, aku yakin dirimu tak bakal paham. :)
GroengerinE Ari mengatakan…
iya... (lhoh?)
he..he..he...

semoga dia damai disana.
A~KuRnN .. mengatakan…
Paham deh..kena setan lawu?jelasin dunk..
Pm jg gpp wis
GroengerinE Ari mengatakan…
JIAKAKAKAKAK...

Bukan begitu.

lambat laun pasti dirimu mengerti.
atau pura2x nggak tahu neeh?
He..he..he...
Siti M mengatakan…
duh sedihnya, kenapa msh ada yg harus meninggall saat pendidikan.
alhamdulillah MFP nggak smp begitu (jgn smp ya).. selamat dtg utk elang2 baru
GroengerinE Ari mengatakan…
tak kandhani mbak...
elang2x baru cakep2x lho.

getun aku cepet2x lulus.
kekekekekek...