perempuan-perempuan

"aku cemburu" katanya.
"kenapa?" tanyaku.
"kau selalu ada waktu untuk perempuan-perempuan itu. sedang denganku, hanya ketika malam  dan pagi ketika akan berangkat kerja. itupun hanya ucapan selamat pagi dan kamu pergi lagi. aku ke kantormu, selalu kau larang. atau, jangan2x kau berselingkuh dengan salah satu karyawan di tempatmu bekerja?"
"ya Ampun, sampai kau berp[ikir seperti itu, setan mana yang menmggelayutimu?"
"terserah..." dia berbicara agak tinggi.

"kau ragu dengan kesetiaanku? kemudian apa yuang kau inginkan? perempuan-perempuan itu menempati posisinya masing2x. engkaupun mempunyai tempat sendiri yang lebih tinggi. aku tidak pernah meninggalkan mereka, akupun memujamu. namun, jika kau yang kupuja ternyata tak lagi percaya padaku, apa gunanya tiang ini dijaga?"
"aku tidak suka kau dekat dengan wanita-wanitamu itu" jawabnya.

"maaf, aku tak bisa menjawab... aku tidak mempermainkanmu atauopun mereka" kataku.
"terserah.....!!!"

"APA YANG HARUS AKU LAKUKAN..???"