Pertama, saya Turut berduka Cita atas meninggalnya Pungkas Tri Baruno. yang meninggal di gunung McKinley, Alaska. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Namun ada beberapa evaluasi yang seharusnya menjadi perhatian dari kita semua. Khususnya kawan-kawan yang sering bergulat dengan alam.
Berikut pengalaman kegiatan Pungkas, yang saya ambil dari okezone.com
- 2000 Jambore Daerah DKI
- 2002 Ekspedisi Gn. Salak
- 2003 Ekspedisi Gn .Galunggung
- 2004 Ekspedisi Gn. Gede
- 2005 Panitia BTS SMAN 90
Pengalaman Organisasi
- 2004-2005 Wakil Ketua remaja Prabu
- Aktif Anggota Penegak Gerakan Pramuka
- Aktif Anggota Bicycle Club (Bike to Campus)(sis)
Coba kita cermati di atas!!
Jika hanya Gunung itu yang pernah almarhum pernah kunjungi, kalo' boleh saya bilang;
"INI NAMANYA NEKAT!!!"
INI NAMANYA SETOR NYAWA...
(terlepas dari atas nama Tuhan sebagai pemilik rahasia manusia)
Untuk para pembina, atau para official sebuah ekspedisi hendaknya lebih selektif dalam memberangkatkan sebuah ekspedisi. Kegiatan di Gunung, tidak cukup hanya dengan Fisik kuat saja. tapi juga mental dan persiapan yang matang. Layaknya seorang Pilot, dibutuhkan pula jam Terbang bagi seorang pendaki. Bukan hanya asal kelihatan Kuat dan siap dana saja.
Dan, pagi tadi di TV one pembawa acaranya bilang; "Penakluk alam"
mohon hal itu menjadi koreksi kita bersama.
"Alam tidak bisa di taklukkan, Alam hanya bisa disiasati".
Komentar
saya juga sedikit geram dengan officialnya.
Pas Training itu gimana ya? kok bisa lolos itu lho?
Alaska kok dibuat main'an.
seyogyanya mbok training dulu ke Semeru atau rinjani.
Trus pegunungan sudirman, atau jayawijaya untuk pengkondisian suhu.
baru berangkat ke alaska.
yah.. sekarang kita hanya bisa berucap;
"selamat jalan Kawan, mimpimu telah kaudapati"